Ini foto-foto orang panen tumpahan minyak di Belawan

Ada Ratusan warga Belawan Medan berebut ria bahan biosolar yang tumpah di sekitar pintu masuk Pelabuhan Belawan. Mereka membawa jeriken hingga drum untuk memungut turunan crude palm oil (CPO) itu. Ada yang cara manual, ada yang menggunakan mesin pompa untuk mengisap bahan biosolar itu.

Cairan yang terkumpul itu kemudian dibawa menggunakan pikap, becak bermotor dan sepeda motor. “Itu turunan CPO untuk bahan baku biosolar,” kata Kepala Humas PT Pelindo I Teuku Eriansyah sambil memastikan minyak yang tumpah merupakan Palm oil Methyl Ester (PME).

Saat dihubungi wartawan, Jumat (2/2), di menjelaskan tumpahan itu terjadi karena kerusakan pada tangki milik PT Musim Mas, yang merupakan mitra Pelindo I. PME itu tumpah ke parit di sekitarnya akibat insiden yang sifatnya teknikal.

Berikut ini foto-foto dari fototrenindonesia.com:

Warga memasukan tumpahan minyak mentah kedalam jerigen yang diambil dari aliran parit, di kawasan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Jumat (2/1).. Sejumlah anak memasukan tumpahan minyak mentah kedalam ember yang diambil dari aliran parit, di kawasan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Jumat (2/1). Warga mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang akan dijual, di kawasan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Jumat (2/1).

Insiden terjadi saat pembersihan rutin tangki air nomor 9. Tangki itu bergeser menimpa dan merusak tangki PME milik Musim Mas, sehingga diperkirakan 200 metrik ton PME melimpah keluar.

Saat ini, Pelindo I membantu Musim Mas sudah mengambil langkah-langkah untuk antisipasi. Mereka memompa kembali PME dan berupaya melokalisasi limpahan, terutama agar tidak mencemari laut.

Kejadian itu diklaim tidak mengganggu aktivitas Pelindo I di Belawan. “Bongkar muat tetap lancar,” jelas Eriansyah.

Dia mengakui ada kerugian dalam peristiwa tersebut, namun angka pastinya belum dikoordinasi dengan PT Musim Mas. “Kerugian semua pada Musim Mas,” jelasnya.

Mengenai aktivitas masyarakat mengumpulkan PME yang tumpah, menurut dia, turunan CPO sebenarnya tidak bisa langsung digunakan masyarakat. Masih ada treatment dan proses lain yang harus dilakukan untuk menjadikannya biosolar.

Sementara itu, warga mengaku tidak tahu persis jenis minyak yang dikumpulkannya. Mereka hanya mendengar informasi dari mulut ke mulut. “Yang kami dengar ini memang solar belum jadi, baru 50%. Saya nggak tahu kenapa bisa tiba-tiba meluber, mungkin pipa yang terbuka,” duga Mulyamin, seorang warga.

Menurut dia, genangan minyak itu mulai terjadi sejak Kamis (1/1) sekitar pukul 15.00 WIB. Minyak itu tergenang hingga ratusan meter. “Daripada hilang masuk tanah ya kita ambil, rezeki tahun baru. Mungkin ini CPO, yang jelas minyak mentah ini. Soal mau jual ke mana, aku belum tahu, simpan saja dulu. Biasanya ada yang beli ini,” sebut Seno, warga lainnya.

Sementara sejumlah penampung terlihat menunggu di sekitar lokasi. Mereka bahkan membawa truk tangki di sana. Warga juga menawarkan minyak itu kepada kendaraan yang melintas. Beberapa di antaranya mengaku telah menjual minyak itu dengan harga mulai Rp 1.000 per liter.

Puluhan petugas dari Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Belawan diturunkan ke lokasi. Mereka tidak bisa melarang warga mengambil minyak itu. Petugas hanya mengatur dan memberi peringatan kepada para pengguna jalan agar berhati-hati.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *