Posts

Mitos kehamilan yang harus ditolak

Beberapa fakta penangkis mitos seputar kehamilan
1 . tidak boleh memotong atau menjahit baju
Mitos : tidak boleh memotong atau menjahit baju selama kehamilan karena anak akan lahir dengan bibir sumbing.
Fakta : Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obt-obatan yang diminum saat hamil, efek radiasi atau faktor genetic. Oleh karenanya x-ray tidak dilakukan selama kehamilan kecuali atas indikasi tertentu.

2. Minuman dari kacang kedelai ( susu kacang) akan membuat kulit bayi berwarna putih
Mitos : minum susu kacang kedelai akan membuat kulit bayi berwarna putih
Fakta : Warna kulit seseorang dipengaruhi oleh faktor genetika ayah dan ibunya, bukan susu kedelai

3. Jeruk akan meningkatkan lendir pada bayi dan resiko kuning pada bayi baru lahir
Mitos: Jangan makan jeruk terlalu sering akan meningkatkan lendir pada paru bayi dan resiko kuning saat lahir
Fakta : Jeruk adalah sumber vitamin c dan serat yang baik

4. Minum air es akan menyebabkan bayi besar
Mitos : sering minum es saat hamil menyebabkan bayi besar dan akan sulit lahir
Fakta : Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit kencing manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat penyakit kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.

5. Makanan pedas akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau berkulit lebih gelap
Mitos: Makan makanan pedas saat hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan bercak kulit kemerahan atau berkulit lebih gelap / hitam
Fakta : Sekali lagi warna kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi faktor genetik dari orang tuanya . Dan faktanya bahwa makan makanan pedes saat hamil membuat rasa tak enak diperut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan bercak kemerahan pada kulit.

Banyak sekali mitos kehamilan lainya yang terdapat dalam masyarakat kita, ketika anda sedang hamil dan mendapatkan berbagai nasihat atau pantangan , ingatlah untuk selalu mendapatkan fakta dan kebenaran secara medis atau ilmiahnya. Anda dapat bertanya kepada dokter anda untuk memastikanya sebelum anda hanya sekedar mengikutinya saja.