Anda adalah apa yang Anda pikirkan tentang Diri Anda
Dalam kehidupan bersosialisasi antar manusia, seringkali menimbulkan teka-teki yang sulit dipikirkan dengan logika.
Pernahkan anda bertanya tanya dalam hati mengapa seorang salesman melayani pelanggan dengan cekatan, “Ya, Tuan apa yang dapat saya lakukan untuk Anda? “ atau seorang karyawan akan terus melaksanakan instruksi dari atasannya, tetapi enggan melaksanakan perintah dari atasan lainnya?
Coba kita lihat di sekeliling kita, Anda akan menyaksikan beberapa orang mendapat salam “Hai, Dony” atau “Hai gendut”.. sementara yang lain disapa dengan secara lebih hormat, “Ya, Bapak” atau “Ya, Pak Romi”… coba Anda amati, dan Anda akan menemukan sebagian orang menimbulkan kepercayaan, kekaguman, loyalitas, tetapi yang lain tidak. Dan juga saya amati lebih cermat lagi, orang – orang yang mendapat hormat paling tinggi adalah orang yang lebih berhasil? Betul apa betul? 😀
Apakah penjelasan dari teka teki di atas?
Jawabannya tidak lain adalah BERPIKIR. Berpikir memang akan membuatnya demikian. Orang lain melihat di dalam diri kita apa yang kita lihat di dalam diri kita. Kita menerima jenis perlakuan, baik secara hormat atau kurang hormat berdasarkan jenis perlakuan yang kita PIKIR layak kita dapatkan.
Orang yang merasa dirinya tidak penting, benar-benar menjadi tidak penting. Dan juga sebaliknya, orang yang benar-benar berpikir bahwa dirinya penting atau cocok pada tugas yang diberikan misalnya, memang demikianlah adanya.
Jadi teringat masa-masa waktu masih di SMA dulu, sebagian teman ada yang saling mengejek dengan memanggil nama temannya dengan nama orang tuanya. Dan saling olok-olokan dengan tertawa lebar, 😀 . kalau kita membalas mengejeknya, pasti acara ejek2nya bisa berlangsung lama. Jadi kita di anggap memiliki nilai yang sama dengan rata-rata teman yg lainnya. Tetapi tidak dengan saya, saya hanya tersenyum dan tidak menghiraukannya, jadi mereka menganggap saya adalah orang yg “lebih” di antara yang lainnya, dan dianggap sebagai orang yang penting yang tidak sama dengan yang dibuat bahan tertawaan.
Sampai saat ini pun, Alhamdulillah masih mendapat perlakuan yang sama dari teman-teman di sekitar. Hampir tidak ada panggilan yang kurang enak di dengar waktu memanggil diri saya. Malah sebagian teman-teman memanggil saya dengan sebutan BOSS…. [??] boss apa pikir saya… hehehe… tapi begitulah faktanya. Setiap tingkah laku, dan tutur kata kita, di kehidupan nyata atau maya sebaiknya selalu yang positif.
Agar menjadi PENTING, kita harus berpikir bahwa diri kita penting, benar-benarlah berpikir demikian. Kemudian secara otomatis orang lain pun akan berpendapat demikian pula.
Respek terhadap diri kita sendiri terlihat melalui semua yang kita lakukan. Mari kita fokuskan perhatian pada beberapa cara dimana kita dapat meningkatkan respek kepada diri sendiri dan dengan demikian mendapat respek lebih besar dari orang lain.
iya benar mas bahwa apa yang kita pikirkan akan mengakibatkan transfer feeling kepada orang yang didekat kita, kalau kita menganggap diri kita A maka orang lain akan menilai kita A tapi sebaliknya kalau orang lain menganggap diri kita Z maka orang lain akan menilai kita Z. orang tidak akan nyaman dengan kita kalau kita tidak nyaman dengan diri kita sendri. Klu kita menganggap diri kita penting maka begitulah orang lain akn menilai kita.
@ayu yayuk, oke semoga kita tidak merasa dirikita penting.. tapi memang benar benar penthing… 😀
Sama mas. Waktu saya jalanin MLM sekalian kuliah banyak yg ngeledek. Saya cuek aja dan psang tampang cool. Akhirnya malah mereka yg sungkan2 sendiri, dan memandang saya lebih.
padahal sayanya biasa aja, hehehe… dan emang rada pendiem kok.Hahahah
@motivasi | bisnis | manajemen diri, hahaha… jadi disegani orang.. padahal kitanya sendiri santai2 saja
ya memang kita hrus bisa mnjadi orang penting mas mski tidak sepenuhnya penting bg orng lain dan tdk semua orng menganggap kita pnting yg penting kita bisa menjadi orng penting buat diri kita sndir mas, yaitu bs menghargai diri sndri dan memberikan yg terbaik buat diri sndri dan orng2 yg kita anggap penting dlm hidup kita ini
@ayu yayuk, jadi intinya penting gak penting yang penting penting bangeeeeeeeeeeetttttttt 😀 hehe
Bila kita ingin sukses, kita harus berpikir sebagaimana cara berpikir orang sukses, bersikap sebagaimana sikap orang sukses, bekerja sebagaimana orang sukses bekerja, dsb dst….
@Roi Lukman Saputra, benar sekali mas Roi, jika kita berpikir negatif melulu, ya selamanya akan negatif.. 🙂
jadi inget hukum the law of atraction, yang mengatakan bahwa fikiran mampu menarik apapun yang ada di fikiran kita menjadi sesuatu yang nyata,..(baca dari buku quantum ihlasnya erbee sentanu). yah demikianlah fikiran kita mencerminkan jati diri kita. insya Allah, selama ini saya lebih banyak bertemu dengan orang yang berfikiran positif, penuh motivasi, santun, dan penyayang… kalo ada yang tidak memenuhi kriteria begitu.. egp deh..cpd mikirin..heheh :siul
@herlina mutmainah, semoga tetap bersama orang2 yg berpikiran positif dan penuh motivasi. ini kta dapat dari ngeblog. kalo maen facebook sih jarang skali.. 😀
tergantung cara kita nyikapinya mas, kalo yg bawa pengaruh negatif ya di sembunyiin aja statusnya kan bisa tuh. trus untuk yg seneng nyepam ke inbok ya di hapus dr pertemanan dan untuk yang suka nyepam dinding/wall, yah di hapusin aja. mang begitulah yang terjadi kalo banyak orang ngumpul di satu tempat. kayak pasar aja suasananya.
@herlina mutmainah, bethul2.. tapi mereka juga manusia, jadi biarkan mereka jg berbicara deh… :sungkem
Setuju………..
memang seperti itu hukum nya..
bahkan Tuhan saja sesuai dengan prasangka kita….
:cendol :cendol :cendol
setuju, mas..
kita adalah apa yg kita pikirkan..
jadi penting sekali membangun persepsi yang positif kepada diri kita sendiri, karena itu akan terpancar lewat prilaku kita dan menghasilkan respon yg positif dari orang lain
@Blog Inspirasi, benar, hendaknya selalu berpikir dan persepsi positif dalam hidup
you are what you think, intinya yah..
nice, ane sepakat, itu jd kekuatan positif jiwa 😀
@arif, semangat…. dan selalu berfikir positif
saya adalah saya, bukan kamu, dia atau mereka,
so.. bagaimanapun diri saya itulah saya, fikiran sayalah yang akan merubah diri saya bukan karena fikiran mereka.
mereka bukanlah siapa2. mereka hanyalah diri mereka sendiri yang tidak akan berubah meski saya memikirkan mereka.
JADI… Lihat dan manjakanlah diri anda sebelum memanjakan orang lain
janganlah kamu membalas olok-olokan mereka,karena sesunguhnya dirimu adalah makhluk yang mulia disisi Allah..